Jumat, 12 Juni 2009

Pantun islami/nasehat buat kaum remaja

Pantun islami/nasehat buat kaum remaja

Kupinta pada kamu wahia kaum remaja.
Ingatlah selalau nasehat orang tuamu,
Kebebasan pergaulan itu sangart berbahaya,
Apa lagi kaum wanita yang menanggung akibatnya

Jagalah dirimu para gadis remaja,
Di bujuk dirayu janganlah tergoda,
Turutkan nafsu setan timbulkan penderitaan,
Kebebasan menjadi sesalan belakang,

Tingkatkanlah amal ibadahmu 
Tegakkanlah sholat lima waktu
Sucikan lahir batin kamu 
Agar di terima semua amal sholeh mu. 

Artikel Guru Qur'an Hadits

Gaul dalam Prespektif Islam
Oleh : Nadhirotul Ulfa S.Ag.
 (Guru MAN Trenggalek)

Pendahuluan,
 Istilah gaul menjadi trend yang sedang berkembang dikalangan remaja, mempengaruhi terhadap segala segi kehidupan tanpa ada batas ruang dan waktu sehingga mewarnai dalam pembentukan kultur (budaya), paradigma (pemikiran) dan image bahkan dalam pembentukan kepribadian. Pengaruh globalisasi tentunya tidak bisa dihindari, tetapi kita juga tadak bia menyalahkan, untuk itu kita harus kebih antisipatif dan lebih cerdas dalam memaknai gaul.
 Gaul kadang salah kaprah diartikan, bahkan sering bertentengan dengan nilai-nilai islam atau justru yang betrsifat negative itu ccenderung dianggap gaul maka pemikiran atau paradikma yang semacam ini harus diluruskan, dibangun mulai sekarang sehingga tercipta kondisi social cultural yang membentuk pola piker dan pola sikap berwawasan gaul hendaknya sesuai dengan nilai-nilai dasar islam. Contohnya gaya hidup konsumtif remaja yang menjadi objek konsumerisme yang sudah mewabah dan tidak terasa menjadi tran dan lifestyle (gaya hidup), pemakaian Hp yang tidak mengenal waktu, mengakses internet dengan situs-situs porno, munum-minuman keras, free seks (pergaulan bebas) , narkoba, atau terjadinya tawuran masal, pelajar sebagai imbas budaya nongkrong remaja yang disalah gunakan dengan dalih solidaritas atau teman, yang semua itu biasanya karena remaja mempunyai image untuk mencari jati diri bahkan dijadikan kedok untuk berbuat hal-hal yang negatif.
 Beberapa waktu lalu, disebuah surat kabar ibu kota, diturunkan hasil penelitian dari laboratorium FIFIP-UI tentang perilaku seks remaja di Kalimantan atau bafhkan yang masih actual adalah berita tentang pesta seks yang dilakukan oleh anak SMA setelah ujian nasional hasilnya sungguh sangat mengejutkan karena norma-norma asusila tentang pergaulan remaja dan hubungan seksualitas benar benar diabaikan.
 Beberapa pakar mengungkapkan hal tersebut terjadi bukan karena mereka sudah tidak beragama lagi, tetapi lebih besar ditimbulkan oleh pengaruh lingkungan yang memberi pengetahuan tentang hubungan seks pranikah bik melalui media cetak maupun media elektronik yang begitu mudah diakses, dan kurangnya pemahaman penerapan nilai-nilai islam dalam realitas kehidupan.
 Cobalah memahami sebenarnya masa remaja adalah masa addesence yaitu masa yang paling banyak mengalami perubahan, masa peralihan yang sangat rawan bahkan kegagalan dalam melampaui masa remaja sering mempunyai akibat negative pada pertumbuhan kepribadian selanjutnya. Produksi hormone dan keadaan hormone yang meningkat akan mengakibatkan labilnya emosi remaja. Goncangan psikis emosional juga akan menyebabkan remaja melarikan diri dari kenyataan hidup lalu menjadi pecandu alcohol, obat bius, pelaku seks bebas. 
 Pernahkah anda merenungkan bahwa pola pikir gaul yang sudah terbentuk pada diri remaja akan menjadi cultural budaya yang membentuk tatanan suatu masyarakat? Maka hendaklah remaja lebih berhati-hati dalam memaknai kata gaul sehingga tidak terjerumus pada kubangan yang menyesatkan. Adalah kenyataan yang tak dapat disangkal kebenarannya bahwasanya nilai-nilai Islam hadir sebagai tatanan alternative yang sangat akselerasi (selaras, serasi dan sombong), membangun masyarakat madani yang dicita- citakan.
  Cobalah kita merasionalkan akan semesta ciptaan Allah, langit yang tinggi tanpa tiang, bahkan yang belum pernah jatuh ke bumi, tidak pernh bertubrukan dengan matahari, begitu patuhnya dan tunduk kepada hukum- hukum dan peraturan yang dibebankan kepada mereka. Tetapi mengapa kita manusia, apalagi kalau masih muda terkadang egois dan sombong, sulit diatur hanya karena biar dikatakan arif malah melalaikan tanggung jawab bentuk kemaksiatan.
 Gaul dalam prespektif Islam hendaknya disemangati oleh ghiroh bahwasanya Islam membangun pilar kehidupan ini pada hakekatnya bisa mengangkat derajat manusia ketingkat yang lebih mulia (laqod kholaqnal insanafii ahsani taqwim) dan sempurna (Insanul Kamil) yaitu dengan membiasakan hati manusia dari sifat-sifat egois, aniaya(dzalim), tak punya rasa malu, porno, dan tak bisa menahan nafsu. Lalu menggantinya dengan nadam (menyesali dosa yang tlah diperbuat), khouf(takut akan melakukan dosa dan kesalahan) dan akhirnya taubat (tidak mengulangi kesalahan dosa yang dilakukan) yang akhirnya menjadi insane yang bertaqwa, wara’, mengikuti yang baik, menumbuhkan rasa tanggung jawab, membiasakan pengendalian diri, membuat darinya menjadi seseorang yang sangat baik, pemurah, penyayang, penolong, suka memberi nasehat, jujur, ikhlas, adil danbenar pada semua makhluk Alloh, mendidik dan membesarkan dengan cara hidup iffah dan mulia. 

Mewasadai Mewabahnya Virus Permissive (Serba boleh). 
Konsekwensi logis daripercepatan tingginy perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, informasi, dan industrialisan menjadikan persoalan umat yang membelit pada sikap hidup materialistis dan hedonis (mencari kesenangan sesaat), sikap hidup instan menjadikan mental remaja mudah terombang ambing sehingga mudah rapuh, apatis, acuh tak acuh, egois dan permissive(serba boleh). Banyak remaja menyalah gunakan masa-masa yang penuh kerawanan ini dangan perilaku yang tidak disadari meracuni kehiupan remaja itu sendiri yang terlalu banyak berhayal dengan nimpi-mimpi kosongnya, depresi atau stress berat menghadapi kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan. Firman Allah SWT yang artinya:

“Biarkanlah mereka (di dunia) makan dan bersenang- senang dan dilalaikan oleh angan- angan (kosong) maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka)Q.S. Al Hijr:3

 Mereka dalammengaktualisasikan dirinya,tidak menerima kenyataan apaadanya, memanipulasi diri karena tertutup oleh budaya duniawi pemissive (segala sesuatu diperbolehkan) yang menyeleweng kea rah keadaan lupa diri. Akibatnya merekaterdorong untuk mengambil jalan pintas (instant),ingin mendapatkan nilai yang bagus tapi tidak mau belajar, menyontek, meniru pekerjaan teman yang lain, ingin kaya tapi dengan cara tidak halal(merampas,mencuri, merampok bahkan dengan membunuh). Seperti apa yang dilakukan Ryan sang jagal manusia dari Jombang yang membunuh dengan cara biadab hanya untuk memenuhi gaya hidup materialistis, biar dikatakan gaul, sikap hidup hidonis, dan konsumtif.
 Apa yang kita tonton dalamtayangan televisi merupakan miniatur kehidupan yang justru tipis dimana sebenarnya realitas yang harus kita tiru atau malah menjadi factor penyimpangan akhlaq yang sama sekali tidak sesuai dengan realitas kehidupan setiap hari kita menonton sinetron yang menggambarkan kehidupan yang glamour, rumah mewah, mobil mewah, kehidupan the have padahal dalam kejidupan nyata hidup ini begitu sulit masih banyak kaum dlu’afa’ (fakir miskin, gelandangan) yang ingin memenuhi isi perutnya dengan banting tulang.

 Inilah fenomena sesungguhnya,yang harus dicermati olehy remaja,jangan hanya melihat sesuatu yang glamour, tapi sebenarnya memanipulasi diri, tanpa suatu usaha yang keras, sehingga melunturkan sikap optimisme dalam bekerja. Belum lagi budaya permissive (membolehkan sesuatu) yang pada hakekatnya haram dianggap sebagai sesuatu yang biasa dilakukan karena dalih gaul seperti bahayanya pacaran yang bebas, meniru gaya hidup artis yang berciuman, minum- minuman keras bahkan menjadi pecandu narkoba

  لايخلو ن ر جل با مرا ة الاومعها ذومحرم

 Artinya: “Tidak boleh laki-laki dan perempuan berada di tempat tertutup (sunyi) tanpa ada muhrimnya (keluarganya)”.

 Apalagi dengan maraknya perceraian, akibat perselingkuhan berarti perzinaan dianggap sebagai sesuatu yang biasa, yang sebenarnya ini merupakan praktek pendangkalan agama.

لايحل دم امرئ مسلم الاباء حدى ثلاث الشيب الزانى والنفس با لنفس والتارك لدينه المفارق للجماعة (رواه البحارىو مسلم)

Artinya: “Tidak halal darah seorang muslim,kecuali tiga sebab. Pertama: orang yang sudah nikah maka berzina. Kedua: seorang yang membunuh orang lain. Ketiga: oarng yang meninggalkan agama islam (murtad) dan memecah belah jamaa’ah muslim (HR. Bukhori Mulsim)

 Bahkan dalam suatu hadist dikatakan dosa zina mendekati syirik.

مامن دنب بعد الشرك اءظم عندالله من نظفة وضعهار دل فى رحم لايحل له (رواه ابن الدنيا)

 Artinya:”Tidak ada dosa yang sangat besar pada sisi Allah setelah syirik, selain meletakkan air mani dalam rahim perempuan yang tidak halal baginya (berzina). (HR. Ibnu Abbiddunya).
 Adapun alasannya meminum khamr itu haram hukumnya, apalagi memutar balikan hokum dengan alasan gaul dalih setia kawan, jelas itu suatu kebodohan yang justru merupakan sikap primitive, kuper yang menyesalkan.

 Allah swt berfirman:

ايايهاالذين امنواانما الخمروالميسروالانصاب والازلامرجس من عمل الشيظان فاجتنبولعلكم تفلحون. انمايريدالشيطان ان يو قع بينكمالعداوة والبغضاء فىالخمروا لميسر ويعد كم عن ذ كر الله و عن الصلوة فهل انتم منتهون (المائد ة:٩١-٩۰)

Artinya:”Hai orang-orang yang beriman sesungguhnya (minum)khomr, berjudi(berkorban untuk)berhala,mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji,termasuk perbuatan syaithanbitu agar kamu mendapat keberuntungan, Sesungguhnya, syaithan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kehancuran diantara kamu, lantaran (meminum)khomr dan berjudi itu, menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang. Maka berhentilah kamu 
(dari mengerjakan perbuatan itu) 
 Begitu juga disebutkan dalan sebuah hadist: 

اربع حق على الله ان لايدخلهم الجنةولا يذ يقهم نعيمها مدمن حمر واكل الربا واكل ما ل اليتيمبغير حق ولعاق لو الديه (رواه الحاكم وا لبيهقى عن ابى هريره)

 Artinya: Empat macam manusia, hak atas Allah, bhwa tidak memasukkan mereka ke dalam surga dan mereka tidakakan merasakan nikmatnya,pertama,orang yangberkekalan minum khomr,kedua, orang yang makan riba, ketiga, orang yang memakan harta anak yatim,tanpa alasan yang dibenarkan (oleh agama), dan keempat, orang-orang yang durhaka kepada ibu bapaknya.(HR..Hakim dan Baihaqi dari Abi Hurairah).
 
 Dengan demikian sikap permissive(serba membolehkan) berarti sikap arogansi yang harus diwaspadai karena lebih besar bahayanya dibanding virus yang mematikan seperti HIV, virus flu burung, virus flu babi, jangan sampai ini mewabah, karena jelas-jelas hal ini bertentangan dengan syariah.


Apa Sebenarnya Gaul dalam Prespektif Islam,?
 Tidak menutup kemungkinan barat mengembangkan keprah yang begitu besar terhadap kebudayaan kita, tetapi kita jangan terlalu kita jangan selalu menyalahkan western sebagai satu-satunya factor yang mempengaruhi terciptanya penyimpangan pergaulan dalam tatanan social masyarakat kita harus lebih introspeksi apakah nilai-nilai Islam itu sudah menjadi ruh sumber inspirasi dalam berakhlaq dan beramar ma’ruf nahi munkar, Sudah saaatnya remaja dalam pergaulannya membebaskan diri dari belenggu penjajahan informasi yang hanya sebagi obyek pengguna teknologi yang telah merampas dan menindas kaarena melalaikan tugas dan tanggung jawabnya dengan rendahnya pemahaman keagamaan dan kurangnya minat belajar. 
 Untuk itu hendaknya remaja Islam dalam memaknai gaul sesuai dengan pandangan Islam debgan sikap sebagai berikut: 
a. Cerdas, senamg membaca AlQur’an dan H adist, baik secara tesktual, maupun kontesktual.
b. Sabar,Tabah, ullet dan tekun dalam belaajar dan bekerja
c. Kritis, empati dalam melihat fenomena social kehidupan sehingga menjadi orang yang mengarti dan bijaksana dalam mengambil hikmah 
d. Memahami identitas diri sebagai generasi Islam yang kaffatan(memandang nislam secara menyeluruh) dan tidak sepotong-potong. 
e. Menempatkan nilai-nilai akhlaq sebagai dasar dalam berprilakau 

f. Jangan membiasakan diri meniru sesuatu yang tidak patut ditiru dan memberikan kemanfaatan pada orang lain 

خيرالناس انفعهم للناس

g. Mengedepankan keteladanan dan tanggung jawab baik pada diri sendiri (almasulayattu bin nafsi), tanggung jawab pada keluarga(al masuliyatul usroh), tanggung jawab kepada masyarakat (al masuliyatul ijtima’iyah), tanggung jawab pada agama (al masuliyatul Diniah), tanggung jawqab pada Negara(al masuliyatul daulah) 
h. Menguasai dan memanfaatkan teknologi dan informasi secara tepat guna
i. Sosialisasi dan intensitas pendalaman kajian-kajian okum-hukum Islam secara konsisten utamanya tentang pergaulan.

Ajaran kemanusiaan dan demokrasi hendaknya menempatkan remaja dalamsikap gaulnya melihat pergaulannya dengan optimis danpositif, menerapkan prasangka yang baik (husnudzon) bukan bersangka buruk(su’udzon) kecuali untuk keperluan kewaspadaan seperlunya dalam keadaan tertentu tali persaudaraan sesame manusia akan terbina antara lain jika dalam masyarakat tidak terlalu banyak prasangka buruk akibat pandangan yang pesimis dan negative kepada manusia. Inilah yang harus dibentuk pada diri remaja dalam pergaulannya berpandangan kepada kemanusiaan yang optimis positif bahwa setiap orang mempunyai potensi untuk benar dan baik. Karena setiap orang mempunyai hak untuk menyatakan pendapat dan untuk didengar. Inilah dasar contoh keteladanan keluarga, orang tua yang mau mendengar keluhan dan masalah-masalah anak-anaknya, dan anak-anak yang mau mendengarkan nasehat-nasehat orang tuanya. Karena bagai manappun dalammendengar itu sendiri memerlukan dasar moral yang amat penting, yaitu sikap rendah hati(tawadhu’) berupa kesiapan mental untuk menyadari dan mengakui diri sendiri selalu berpotensi untuk membuat kekeliruan kekeliruan atau kekhilafan terjadfi karena manusia adalah makhluk yang lemah. Keterbukaan adalah kerendahan hati untuk tidak merasa selalu benar, kemudian kesediaan mendengar pendapat orang lain untuk diambil dan diikuti mana yang terbaik.

Inilah kondisi demokrasi yang dibangun untuk membudayakan keluarga yang terbiasa dengan sikap watawaa shoubil haq watawaa shoubils shobr, membiasakan HiyamulIad (sholat tahajud, sholat hajad, yang ditutup dengan witir). Demikialah keterbukaan serupa itu dalam Alqur’an disebutkan sebagai tanda adanya hidayah dari Allah dan membuat yang bersangkutan tergolong orang-orang yang berkepikiran mendalam(ulul albab) yang sangat beruntung. Rosululloh saw bersabda: 

طوبى لمن توا ضع ظ غير منقعصةواذل نفسه فى غير مسكنة وانفق من ما ل جمعهمن غير معصية و خا الطااهل الفقه والحكمة ور حم اهل الذل والمسكنة

 Artinya:”Berbahagialah orang yang rendah hati, bukan menghinakan diri, dan membelanjakan harta yang dikumpulkannya pada jalan yang bukan maksiat (yaitu jalan yang baik). Kasihanilah orang-orang yang hina dan miskin, bergullah dengan orang-orang yang baik dan berilmu tinggi (HR. Bukhori)

تحلموا وعلموا وتواضعوالمعلميكم ولينوالمتعلميكم (رواه الطبرانى)

 Artinya:”Pelajarilah ilmu,dan mengajarlah kamu, rendahkanlah dirimu terhadap guru-gurumu dan berlaku lemah lembutlah terhadap murid-muridmu.(HR.Thobroni)

 Dengan demikian dalam pergaulannya remaja haruslah memahami bahwasanya Islam mencetak kehidupan sabar dan tabah yang mempunyai perinsip selalu berdiri pada jalan yang baik dan lurus sepanjang kehidupannya, baik pikiran maupun perbuatan sekalipun dia menghadapi bahaya, penderitaan dan kesulitan-kesulitan. Tidak tergoda oleh kilauan kesenangan duniawi dantadak mau memilih jalan yang bengkok walau dibujuk dengan teman-teman impian dan harapan-harapan manis dan janji-janji yang muluk. Menjauhkan diri dari segala kejahatan dan penyimpangan-penyimpangan dari jalan yang baik dan benar sepanjang kehidupan dinia dalam rangka mencari kehidupan akhirat. Allah SWT berfirman yang artinya:

”Jika ada dua puluh orang diantaramu yang berhati sabar, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang kafir. (Q.S. Al Anfal:65) 

Sejarah Trenggalek

Berdasar pada Kitab Babon Sejarah Trenggalek, Kabupaten trenggalek telah dihuni manusia sejak ribuan tahun yang lalu, yaitu pada jaman pra-sejarah. Hal itu dapat dibuktikan dengan telah ditemukannya artifak-artifak jaman batu besar seperti: Menhir, Mortar, Batu Saji, Batu Dakon, Palinggih Batu, Lumpang Batu dan lain-lain. Benda-benda tersebut tersebar di daerah-daerah yang terpisah yang dimungkinkan di daerah tersebut adalah jalur perjalanan manusia Pemula. Berdasar data tersebut disimpulkan bahwa, perjalanan manusia Pemula berasal dari Pacitan menuju ke Wajak Tulungagung dengan melalui jalur:

a.         Dari Pacitan menuju Wajak melalui Panggul, Dongko, Pule, Karangan dan menyusuri sungai Ngasinan menuju Wajak Tulungagung.

b.         Dari Pacitan menuju Wajak melalui Ngerdani, Kampak, Gandusari dan menuju Wajak Tulungagung.

c.         Dari Pacitan menuju Wajak dengan menyusuri Pantai Selatan Panggul, Munjungan, Prigi, dan akhirnya menuju ke Wajak Tulungagung.

 

     Homo Wajakensis (manusia purba wajak) hidup pada masa plestosinatas, sedangkan peninggalan-peninggalan manusia purba Pacitan berkisar antara 8.000 hingga 23.000 tahun yang lalu. Sehingga, disimpulkan bahwa pada jaman itulah Kabupaten Trenggalek dihuni oleh manusia. Walaupun banyak ditemukan peninggalan manusia purba, untuk menentukan kapan Kabupaten Trenggalek terbentuk belum cukup kuat karena artifak-artifak tersebut tidak ditemukan tulisan. Baru setelah ditemukannya prasasti Kamsyaka atau tahun 929 Masehi, dapat diketahui bahwa Trenggalek pada masa itu sudah memiliki daerah-daerah yang mendapat hak otonomi / swatantra, diantaranya Perdikan Kampak berbatasan dengan Samudra Indonesia di sebelah Selatan yang pada waktu itu wilayahnya meliputi Panggul, Munjungan dan Prigi. Disamping itu, disinggung pula daerah Dawuhan dimana saat ini daerah Dawuhan tersebut juga termasuk wilayah Kabupaten Trenggalek. Pada jaman itu tulisan juga sudah mulai dikenal.Setelah ditemukannya Prasasti Kamulan yang dibuat oleh Raja Sri Sarweswara Triwikramataranindita Srengga Lancana Dikwijayatunggadewa atau lebih dikenal dengan sebutan Kertajaya (Raja Kediri) yang juga bertuliskan hari, tanggal, bulan, dan tahun pembuatannya, maka Panitia Penggali Sejarah menyimpulkan bahwa hari, tanggal, bulan, dan tahun pada prasasti tersebut adalah Hari Jadi Kabupaten Trenggalek (Menurut HR VAN KEERKEREN) .

 

Sejarah Singkat Pemerintahan

     Seperti halnya daerah-daerah lain, di jaman itu Kabupaten Trenggalek juga pernah mengalami perubahan wilayah kerja. Beberapa catatan tentang perubahan tersebut adalah sebagai berikut:

a.         Dengan adanya Perjanjian Gianti tahun 1755, Kerajaan Mataram terpecah menjadi dua, yaitu Kesunanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta. Wilayah Kabupaten Trenggalek seperti didalam bentuknya yang sekarang ini, kecuali Panggul dan Munjungan, masuk ke dalam wilayah kekuasaan Bupati Ponorogo yang berada di bawah kekuasaan Kasunanan Surakarta. Sedangkan Panggul dan Munjungan masuk wilayah kekuasaan Bupati Pacitan yang berada di bawah kekuasaan Kasultanan Yogyakarta.

b.         Pada tahun 1812, dengan berkuasanya Inggris di Pulau Jawa (Periode Raffles 1812-1816) Pacitan (termasuk didalamnya Panggul dan Munjungan) berada di bawah kekuasaan Inggris dan pada tahun 1916 dengan berkuasanya lagi Belanda di Pulau Jawa, Pacitan diserahkan oleh Inggris kepada Belanda termasuk juga Panggul dan Munjungan.

Larung Sembonyo

Bersih Dam Bagong

Kesenian Jaranan

Tiban

Seni Tayub

Pegon dan Brung        

Panjat Tebing

Wisata Belanja

Kolam Renang

Pemandian Tapan        

Hari Jadi Trenggalek

Hari Raya Ketupat

Jalan Wisata

HUT Kemerdekaan    

Sejarah Trenggalek

Kerajinan

Produk Unggulan

Pertambangan

Info Hotel

Kantor Bank

Shopping Center

Transportasi    

c.         Pada tahun 1830 setelah selesainya perang Diponegoro, wilayah Kabupaten Trenggalek, tidak termasuk Panggul dan Munjungan, yang semula berada dalam wilayah kekuasaan Bupati ponorogo dan Kasunanan Surakarta masuk di bawah kekuasaan Belanda. Dan, pada jaman itulah Kabupaten Trenggalek termasuk Panggul dan Munjungan memperoleh bentuknya yang nyata sebagai wilayah administrasi pemerintahan Kabupaten versi Pemerintah Hindia Belanda sampai disaat dihapuskannya pada tahun 1923.

 

     Alasan atau pertimbangan dihapuskannya Kabupaten Trenggalek dari administrasi Pemerintah Hindia Belanda pada waktu itu secara pasti tidak dapat diketahui. Namun diperkirakan mungkin secara ekonomi Trenggalek tidak menguntungkan bagi kepentingan pemerintah kolonial Belanda.

 

     Wilayahnya dipecah menjadi dua bagian, yakni wilayah kerja Pembantu Bupati di Panggul masuk Kabupaten Pacitan dan selebihnya wilayah Pembantu Bupati Trenggalek, Karangan dan Kampak masuk wilayah Kabupaten Tulungagung sampai dengan pertengahan tahun 1950.

 

     Dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950, Trenggalek menemukan bentuknya kembali sebagai suatu daerah Kabupaten di dalam Tata Administrasi Pemerintah Republik Indonesia.

 

     Saat yang bersejarah itu tepatnya jatuh pada seorang Pimpinan Pemerintahan (acting Bupati) dan seterusnya berlangsung hingga sekarang. Seorang Bupati pada masa Pemerintahan Hindia Belanda yang terkenal sangat berwibawa dan arif bijaksana adalah MANGOEN NEGORO II yang terkenal dengan sebutan KANJENG JIMAT yang makamnya terletak di Desa Ngulankulon Kecamatan Pogalan.

 

     Menurut bukti administrasi yang ada di Bagian Pemerintahan Kabupaten Trenggalek, nama-nama Bupati yang pernah menjabat di Kabupaten Trenggalek adalah:

a.         Jaman Trenggalek Awal

            1. Sumotruno (menjabat tahun 1793)

            2. Djojonagoro (menjabat tahun ...)

            3. Mangoen Dirono (menjabat tahun ...)

            4. Mangoen Negoro I (menjabat tahun 1830)

            5. Mangoen Negoro II (menjabat tahun ... - 1842)

            6. Arjokusumo Adinoto (menjabat tahun 1842 - 1843)

            7. Puspo Nagoro (menjabat tahun 1843 - 1845)

            8. Sumodiningrat (menjabat tahun 1845 - 1850)

            9. Mangoen Diredjo (menjabat tahun 1850 - 1894)

            10. Widjojo Koesoemo (menjabat tahun 1894 - 1905)

            11. Poerba Nagoro (menjabat tahun 1906 - 1932)

             

b.         Jaman Trenggalek Manunggal

                 Dengan manunggalnya kembali wilayah Pembantu Bupati di Panggul dengan wilayah Pembantu Bupati di Trenggalek, Karangan dan Kampak, maka pada jaman itu Trenggalek merupakan daerah Administrasi dalam arti mempunyai wilayah kekuasaan sendiri dan tidak bergabung dengan daerah Kabupaten lainnya. Adapun Bupati yang pernah menjabat pada masa itu hingga sekarang adalah:

            1. Noto Soegito (menjabat tahun 1950)

            2. R. Latif (menjabat tahun 1950)

            3. Muprapto (menjabat tahun 1950 - 1958)

            4. Abdul Karim Dipo Sastro (menjabat tahun 1958 - 1960)

            5. Soetomo Boedi K. (menjabat tahun 1965)

            6. Hardjito (menjabat tahun 1965 - 1967)

            7. Muladi (menjabat tahun 1967 - 1968)

            8. Sotran (menjabat tahun 1968 - 1974)

            9. Much. Poernanto (menjabat tahun 1974 - 1975)

            10. Soedarso (menjabat tahun 1975 - 1985)

            11. Haroen Al Rasyid (menjabat tahun 1985 - 1990)

            12. Drs. H. Slamet (menjabat tahun 1990 - 1995)

            13. Drs. H. Ernomo (menjabat tahun 1995 - 2000)

            14. Ir. Mulyadi WR (menjabat tahun 2000 - 2005)

            15. Soeharto (menjabat tahun 2005 - sekarang)

Budaya Trenggalek

Bersih Dam Bagong
 

Masih dalam bulan Selo penanggalan Jawa, setiap hari Jum'at Kliwon para petani dari 11 desa di Kecamatan Trenggalek dan Pogalan yang sawahnya mendapat pengairan dari Dam Bagong melaksanakan Upacara Bersih Dam Bagong. Selain sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, upacara tersebut juga untuk memperingati jasa pemrakarsa pembangunan Dam Bagong, yakni Menak Sopal.

     Dikisahkan pada pertengahan abad XVI, Menak Sopal sangat prihatin melihat sawah para petani selalu kekeringan dan gagal panen. Lalu Beliau mengajak masyarakat menaikan air Kali Bagong dengan membuat Dam. Namun, kerja keras tersebut selalu gagal. Setiap begitu selesai dikerjakan, Dam tersebut runtuh.

     Dari wangsit yang diperoleh, Dam harus diberi tumbal Gajah Putih. Dengan berbagai upaya, Gajah Putih berhasil diperoleh Menak Sopal dan dijadikan tumbal Dam tersebut.

     Sekarang, dalam setiap peringatan Bersih Dam Bagong dikorbankan seekor kerbau sebagai pengganti Gajah Putih. Setelah disembelih, kepala dan daging kerbau tersebut dilempar ke "Kedung Kali Bagong" dan masyarakat beramai-ramai menceburkan diri ke sungai untuk berebut kepala dan daging tersebut. Acara ini dilanjutkan dengan Ruwatan Wayang Kulit dengan cerita Udan Mintoyo serta ziarah ke makam Menak Sopal yang biasa dikunjungi peziarah setiap hari Jum'at Kliwon.