Rabu, 10 Juni 2009

FULLDAY ORIENTASIKAN MADRASAH ALIYAH NEGERI TRENGGAKEK LEBIH BERMUTU

FULLDAY ORIENTASIKAN MADRASAH ALIYAH NEGERI TRENGGAKEK LEBIH BERMUTU

“Seseorang yang terlihat berwibawa,murah senyum dan familiar ini terlihat pada sosok Imam Daroni, ketika tim galaksi berbincang-bincang dengan beliau.”  

  Perjalanan pendidikan beliau dimulai dari SD Melis Gandusari dan PGAN empat tahun di kota Trenggalek ini,beliau bercita – cita ingin menjadi pahlawan tanpa tanda jasa.“Selepas PGA saya melanjutkan ke Sekolah Persiapan IAIN Tulungagung”, ujar bapak tiga anak ini.
 Untuk memantapkan diri, wakil ketua II Tanfit NU Cabang Trenggalek ini menyelesaikan S1-nya di fakultas Tarbiyah IAIN Malang.
 “Saya memperoleh angkatan di MAN pada tahun 1984. Saya mangajar di madrasah ini selama enam belas tahun. Kemudian pada tahun 2000, saya dimutasi menjadi kepala sekolah MTsN MODEL Trenggalek. Dan saya kembali ke Madrasah Aliyah pada tahun 2006”, aku laki–laki yang menyelesaikan S2 di Fakultas Management Universitas Wijaya Putra Surabaya.
 Selain dinas di MAN Trenggalek, dia juga memiliki Yayasan terpadu antara Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah yaitu Pondok pesantren Raden Paku Trenggalek. Dengan pengalamannya, dia ingin meningkatkan kualitas pendidikan di MAN Trenggalek. Menurutnya, kuantitas itu tidak perlu dipermasalahkan. Lebih sedikit kuantitas kelas, maka kualitas lebih mudah ditingkatkan.Sarana dan prasarana yang beliau telah kembangkan antara lain yaitu:
1. Membangun ruangan kelas yang bersih dan menyenangkan dan penanaman pohon-pohon perindang didepan kelas ,sehingga siswa-siswi dan guru merasa nyaman pada waktu KBM berlangsung
2. Merenovasi ruangan lab serta menambah perlengkapan lab yang belum tersedia
3. Penambahan tempat sepeda dan sepeda motor yang sekarang sudah dapat menampung seluruh kendaraan siswa-siswi madrasah
4. Membangun lapangan basket madrasah
5. Penambahan sarana dan prasarana pada bengkel teknik otomotif dan teknisi computer
6. Membangun Aula madrasah dengan sarana Multi media
7. Perbaikan sarana Resroom. Dsb
Adapun pengembangan yang bersifat nonfisik yaitu: 
1. Pembinaan siswa berprestasi dengan kelompok belajar untuk mengantisipasi siswa yang akan diikut sertakan dalam lomba-lomba 
2. Penertiban tartil Al-qur’an agar suasana di madrasah lebih bernuansa religius sertsa mampu memberikan ketenangan dan memberikan pembinaan dalam membaca Al-qur’an. Maka tartil Al-qur’an pada awal pelajaran ditertibkan yaitu dengan membaca Asmaul Husna setiap pagi
3. Matrikulasi baca tulis Al-qur’an, Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. Menyadari bahwa madrasah ini adalah lembaga pendidikan islam yang diharapkan akan mampu melahirkan insan-insan yang berkualitas, berwawasan dan khususnya mempunyai akhlakul karimah, maka kemampuan membaca, menulis Al-qur’an serta kemampuan bahasa arab dan bahasa inggris adalah sebuah keniscayaan 
4. Penambahan jam pelajaran dan jam ketrampilan bagi siswa-siswi madrasah dengan harapan alumni madrasah terbekali dengan ketrampilan-ketrampilan yang dapat diterapkan dalam lingkungan masyarakat
5. Memberikan jam tambahan pelajaran materi UAN khusus kelas XII agar siswa kelas XII bisa lulus seratus persen
6. Penekanan materi pelajaran umum bagi kelas XI jurusan IPA I dan II dengan harapan agar siswa betul-betul mampu dan mengusai materi yang diajarkan, untuk selanjutnya siswa tersebut bisa meneruskan ke perguruan tinggi. 

 “Saya melihat sarana prasarana di MAN Trenggalek ini sekarang sudah cukup memadahi. Sehingga pada tahun ajaran baru ini, sudah bisa konsentrasi pada peningkatan mutu pendidikan. Saya merencanakan menambah semua jam pelajaran disore hari atau biasa disebut fullday. Senin sampai rabu adalah hari dimana fullday dilaksanakan, sedangkan kamis sampai sabtu tetap seperti biasa”, ujar Kepala sekolah yang mempunyai motto hidup, menjalani tugas dan kewajiban yang menjadi tanggung jawab dengan baik, baik urusan karier maupun agama. 
Selain itu, bapak yang ramah ini mentargetkan pada tahun ajaran kedepan, setiap kelas harus dilengkapi monitor Slide, sehingga dengan sarana yang memadahi diharapkan kualitas belajar mengajar di Madrasah Aliyah Negeri Trenggalek menjadi lebih baik.
 Untuk kebijakan tahun ajaran baru, ketrampilan hanya akan diberikan kepada siswa yang kiranya bakat akademiknya kurang. Dan ini berlaku tidak hanya pada kelas XI seperti sekarang tetapi juga pada kelas X. Jadi siswa kelas X dan XI yang bakat akademiknya bagus dan mempunyai harapan untuk melanjutkan pendidikannya, akan diarahkan pada tambahan jam pelajaran. Sedangkan yang bakat akademiknya kurang akan diarahkan pada ketrampilan yang sesuai dengan minat mereka sendiri, antara lain tata busana,teknisi otomotif dan teknisi komputer.Selain itu ekstra yang tersedia di Madrasah juga diberbagai bidang ,antara lain Osis,Pramuka,Ski,Drumband dsb. 
 Kepala sekolah Madrasah Aliyah Negeri Trenggalek ini juga mengambil kebijakan tidak menerima murid pindahan dari sekolah lain sejak satu tahun yang lalu.Hal ini dilakukan untuk menghambat tingkat kenakalan remaja, karena dikhawatirkan siswa pindahan itu akan membawa dampak buruk bagi siswa Madrasah Aliyah Negeri. Beliau berharap siswa-siswinya patuh terhadap tata tertib Sekolah dan belajar dengan sungguh-sungguh demi masa depan mereka sendiri.Beliau yakin semua harapan dan cita-cita luhur Madrasah dapat segera diwujudkan jika semua pihak memiliki kepedulian untuk ikut bersama-sama berjuang dan berusaha meraihnya karena dengan kebersamaan beliau yakin semua dapat terwujud. 
 “Kenakalan siswa di MAN ini masih dalam batas kewajaran. Tapi apabila tidak ditanggulangi akan berakibat buruk. Saya berpesan kepada anak-anak, hati-hati dengan pergaulan bebas yang ada di sekitarmu. Pandai-pandailah memilih teman, karena pengaruh paling besar itu biasanya datang dari teman.Dan Jangan mudah terayu oleh ajakan teman”, kata bapak yang mempunyai putra bungsu yang masih duduk di tingkat akhir Sekolah Dasar.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar